Teknik Pemeriksaan Oesofagografi (Barium Swallow)}
Kamis, 10 Oktober 2013 | 8:43:00 AM |
0 comment
1. Anatomi
Oesophagus terletak di belakang trakea, terbentang dari laringopharynx s/d lambung. Panjangnya 10 inch, diameter ¾ inc.
2. Definisi
Teknik Pemeriksaan Radiografi khusus untuk melihat oesophagus dan pharynx dengan menggunakan media kontras positif.
3. Tujuan
Mengetahui kelainan fungsi dan anatomi pada oesophagus dan pharynx.
4. Indikasi
- Achalasia ( penurunan pergerakan peristaltic 2/3 distal oesophagus)
- Anatomic Anomalies
- Foreign Bodies ( bolus of food , metallic object, fish bone)
- Carcinoma
- Dysphagia
- Esophagitis
- Refluks
- Spasme oesophagus.
5. Kontraindikasi
- Jarang ditemukan karena menggunakan BaSO4
- Adanya komplikasi perforasi pada oesophagus yang tidak diketahui sebelumnya
6. Persiapan Pasien
- Tidak ada persiapan khusus, kecuali dilanjutkan untuk pemeriksaan Maag dan Duodenum
- Berikan penjelasan pada pasien
7. Persiapan Alat & Bahan
- Pesawat X-Ray + Fluoroscopy
- Baju Pasien
- Gonad Shield
- Kaset + film ukuran 30 x 40 cm
- Grid
- X-Ray marker
- Tissue / Kertas pembersih
- Bahan kontras
- Air Masak
- Sendok / Straw ( pipet )
8. Teknik Pemeriksaan
Proyeksi AP/PA,Lateral, RAO dan LAO (yang paling sering digunakan proyeksi AP,Lateral dan RAO )
- Proyeksi AP/PA
- Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor & struktur dari oesophagus
- Faktor teknik :
- Film 30 x 40 cm memanjang
- Moving / Stationary Grid
- Shielding : region pelvic
- Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1
- Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1
- Posisi Pasien : Recumbent / erect
- Posisi Object :
- MSP pada pertengahan meja / kaset
- Shoulder dan hip tidak ada rotasi
- Tangan kanan memegang gelas barium Tepi atas film 5 cm di atas shoulder
- CR : Tegak lurus terhadap kaset
- CP : pada MSP, 2,5 cm inferior angulus sternum (T5-6 ) / 7,5 cm inferior jugular notch
- FFD : 100 cm
- Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
- Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium
- Catatan :
- Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose
- Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
- Kriteria radiograf :
- Struktur : Oesophagus terisi barium
- Posisi : Tidak ada rotasi dari pasien (Sternoclavicular joint simetris )
- Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
- Faktor eksposi :
- Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus superimposed dengan th-vertebrae
- Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.
- Proyeksi Lateral
- Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor & struktur dari oesophagus
- Faktor teknik :
- Film 30 x 40 cm memanjang
- Moving / Stationary Grid
- Shielding : region pelvic
- Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1
- Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1
- Posisi Pasien : Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena pengisian lebih baik )
- Posisi Objek :
- Atur kedua tangan pasien di depan kepala saling superposisi, elbow flexi
- Mid coronal plane pada garis tengah meja / kaset.
- Shoulder dan hip diatur true lateral, lutut flexi untuk fiksasi.
- Tangan kanan memegang gelas barium
- Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder
- CR : Tegak lurus terhadap kaset
- CP : pada pertengahan kaset setinggi T 5-6 / 7,5 cm inferior jugular notch
- FFD : 100 cm ( 180 cm bila pasien berdiri )
- Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
- Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium
- Catatan :
- Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose
- Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
- Kriteria radiograf :
- Struktur : Oesophagus terisi bariumterlihat diantara C.Vertebral dan jantung
- Posisi :
- True lateral ditunjukan dari superposisi kosta Posterior.
- Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus
- Oesophagus terisi media kontras.
- Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
- Faktor eksposi :
- Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara jelas yang terisi dengan kontras.
- Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.
- Proyeksi RAO (Right Anterior Oblique)
- Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor & struktur dari oesophagus
- Faktor teknik :
- Film 30 x 40 cm memanjang
- Moving / Stationary Grid
- Shielding : region pelvic
- Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1
- Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1
- Posisi Pasien : Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena pengisian lebih baik)
- Posisi Objek :
- Rotasi 35 – 40 derajat dari posisi prone dengan sisi kanan depan tubuh menempel meja / film.
- Tangan kanan di belakang tubuh, tangan kiri flexi di depan kepala pasien, memegang gelas barium, dengan straw pada mulut pasien.
- Lutut kiri flexi untuk tumpuan.
- Pertengahan thorax diatur pada posisi obliq pd pertengahan IR / meja Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder
- CR : Tegak lurus terhadap kaset
- CP : pada pertengahan kaset setinggi T 5-6 / 7,5 cm inferior jugular notch
- FFD : 100 cm ( 180 cm bila pasien berdiri )
- Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
- Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium
- Catatan :
- Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose
- Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan sedotan langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
- Kriteria radiograf :
- Struktur : Oesophagus terisi bariumterlihat diantara C.Vertebral dan jantung ( RAO menunjukan gambaran lebih jelas antara vertebrae dan jantung dibandingkan LAO )
- Posisi :
- Rotasi yang cukup akan menampakkan oesophagus diantara C. Vert. & Jantung, jika oesophagus superimposed diatas spina, rotasi perlu ditambah.
- Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus
- Oesophagus terisi media kontras.
- Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
- Faktor eksposi :
- Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara jelas yang terisi dengan kontras.
- Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.
- Proyeksi LAO (Left Anterior Oblique)
- Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor & struktur dari oesophagus
- Faktor teknik :
- Film 30 x 40 cm memanjang
- Moving / Stationary Grid
- Shielding : region pelvic
- Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1
- Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1
- PP : Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena pengisian lebih baik )
- Posisi Objek :
- Rotasi 35 – 40 derajat dari posisi PA dengan sisi kiri depan tubuh menempel meja / film
- Tangan kiri di belakang tubuh, tangan kanan flexi di depan kepala pasien, memegang gelas barium, dengan straw pada mulut pasien.
- Lutut kanan flexi untuk tumpuan.
- Pertengahan thorax diatur pada posisi obliq pd pertengahan IR / meja
- Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder
- CR : Tegak lurus terhadap kaset
- CP : pada pertengahan kaset setinggi T5-6 / 7,5 cm inferior jugular notch
- FFD : 100 cm ( 180 cm bila pasien berdiri )
- Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
- Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium
- Catatan :
- Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose
- Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan sedotan langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
- Kriteria radiograf :
- Struktur : Oesophagus terisi barium terlihat diantara sekitar hilus paru dan C.Vertebral
- Posisi : Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus, esophagus terisi media kontras.
- Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
- Faktor eksposi :
- Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara jelas yang terisi dengan kontras, menembus bayangan jantung.
- Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.
Label: Pemeriksaan Radiografi Kontras Media
newer post
older post